11 Mei 2012
Islam Galakkan Umat Saling Mencintai
Tidak sempurna iman jika bermusuhan dengan saudara seagama
CINTA kerana Allah SWT adalah mencintai hamba Allah kerana keimanannya dan ketaatan kepada Allah SWT. Mencintai orang beriman yang sentiasa taat kepada Allah SWT, sangat besar pahalanya.
Imam Muslim meriwayatkan, daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
“Sesungguhnya kelak pada hari kiamat Allah akan berfirman: Di mana orang yang saling mencintai kerana keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberikan naungan kepadanya dalam naungan-Ku di saat tidak ada naungan kecuali naungan-Ku.”
Diriwayatkan hadis daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Allah, kalian tidak akan masuk syurga sehingga kalian beriman. Tidak sempurna keimanan kalian sehingga kalian saling mencintai. Adakah kalian mahu aku tunjukkan sesuatu, yang mana jika kalian melakukannya nescaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (Hadis riwayat Muslim)
Dalil yang dimaksudkan dalam hadis ini adalah sabda Rasulullah SAW yang bermaksud tidak sempurna keimanan kalian sehingga kalian saling mencintai. Hadis ini menunjukkan besarnya pahala saling mencintai kerana Allah.
Manifestasi cinta kerana Allah, disunnahkan orang yang mencintai saudaranya kerana Allah untuk memberitahu cintanya kepada orang yang dicintainya.
Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan, Nabi SAW bersabda yang bermaksud:
“Jika seseorang mencintai saudaranya kerana Allah, maka kabarkanlah bahawa ia mencintainya.”
* Disunnahkan mendoakan saudara yang dicintainya ketika tidak bersamanya. Diriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa yang mendoakan saudaranya pada saat ia tidak bersamanya, maka malaikat yang diamanahkan untuk menjaga dan mengawasinya berkata: Semoga Allah memakbulkan dan bagimu semoga mendapat yang semisalnya.” (Hadis riwayat Muslim)
* Disunnahkan meminta doa daripada saudaranya. Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan bahawa Umar bin Khatab berkata:
“Aku meminta izin kepada Nabi SAW untuk umrah, kemudian Baginda memberikan izin kepadaku dan bersabda: Wahai saudaraku, engkau jangan melupakan kami dalam doamu.”
* Disunnahkan mengunjungi orang yang dicintai, duduk bersamanya, saling menjalin persaudaraan, dan saling memberi kerana Allah, setelah mencintai-Nya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kota lain. Kemudian Allah memerintahkan Malaikat untuk mengikutinya. Ketika malaikat sampai kepadanya, ia berkata: Engkau hendak ke mana? Orang itu berkata: Aku akan mengunjungi saudaraku di kota ini.
Malaikat berkata: Apakah ada hartamu yang dikelola olehnya? Ia berkata: Tidak ada, hanya saja aku mencintainya kerana Allah. Malaikat berkata: Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu. Aku diperintahkan untuk mengatakan bahawa Allah sungguh mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu itu kerana Allah.”
* Sentiasa berusaha membantu memenuhi keperluan saudaranya dan bersungguh-sungguh menghilangkan kesusahannya. Hal ini berdasarkan hadis Mutafaq 'alaih daripada Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, ia tidak akan menzaliminya dan tidak akan membiarkannya binasa. Barang siapa berusaha memenuhi keperluan saudaranya maka Allah akan memenuhi keperluannya. Barang siapa yang menghilangkan kesusahan dari seorang muslim maka dengan hal itu Allah akan menghilangkan salah satu kesusahannya kelak pada hari kiamat Barang siapa yang menutup aib seorang muslim maka Allah akan menutup aibnya pada hari kiamat."
* Disunnahkan menemui orang yang dicintai dengan menampakkan (menzahirkan) perkara yang disukainya untuk menggembirakannya. Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitab As-Shagir, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menemui saudaranya yang muslim dengan menampakkan perkara yang disukainya kerana ingin membahagiakannya, maka Allah akan memberikan kebahagiaan kepadanya di Hari Kiamat.”
* Disunnahkan seorang Muslim menemui saudaranya dengan wajah yang berseri-seri. Diriwayatkan daripada Abu Dzar, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun, walau sekadar bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri.” (Hadis riwayat Muslim)
* Disunnahkan seorang Muslim memberikan hadiah kepada saudaranya, berdasarkan hadis bahawa Rasulullah SAW bersabda:
“Kalian harus saling memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (Hadis riwayat Bukhari)
* Disunnahkan menerima hadiah yang diberi saudaranya dan membalasnya. Dasarnya adalah hadis daripada Aisyah riwayat Bukhari, ia berkata:
“Rasulullah SAW pernah menerima hadiah dan membalasnya.”
* Harus berterima kasih kepada orang yang telah memberikan kebaikan kepadanya. Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit, maka ia tidak akan dapat mensyukuri nikmat yang banyak. Barang siapa yang tidak dapat bersyukur kepada orang, maka ia tidak akan dapat bersyukur kepada Allah. Membicarakan nikmat Allah adalah sama dengan bersyukur. Dan tidak membicarakan kenikmatan bererti mengingkari nikmat. Berjemaah adalah rahmat, bercerai berai adalah azab.”
* Disunnahkan membela saudaranya untuk mendapatkan kemanfaatan daripada suatu kebaikan atau untuk memberikan kemudahan dari suatu kesulitan.
* Wajib menjaga rahsia seorang muslim. Diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seseorang berkata kepada orang lain dengan suatu perkataan kemudian ia menoleh (melihat sekelilingnya), maka pembicaraan itu adalah amanah.”
* Wajib memberi nasihat. Imam Muslim telah mentakhrij dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
“Hak Muslim ke atas Muslim yang lain ada enam. Dikatakan: Apa yang enam itu, ya Rasulullah? Rasul SAW bersabda: Apabila engkau bertemu dengan saudara Muslim yang lain, maka ucapkanlah salam kepadanya; apabila ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya; apabila ia meminta nasihat kepadamu, maka berikanlah nasihat kepadanya; apabila ia bersin dan mengucapkan alhamdulillah, maka ucapkanlah yarhamukallah; apabila ia sakit maka ziarahlah; apabila ia meninggal dunia, maka hantarkanlah sampai ke kuburnya.”
Oleh Hizbur Rahman
Sumber: BHarian [2012/05/08]
Labels:
Indahnya Islam
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
1 comments:
suke ayat ni Wahai saudaraku, engkau jangan melupakan kami dalam doamu
Catat Ulasan